Dari Mimpi yang Dulu Dianggap Sunyi Kini Meriahkan Ekonomi Syariah Negeri

0 Shares
0
0
0

Ada rasa haru yang sulit saya lukiskan saat melangkahkan kaki ke Jakarta International Convention Center (JICC), tempat digelarnya BSI International Expo 2025. Di balik keramaian tenant halal, seminar internasional, hingga business matching berskala global, tersimpan satu cerita yang sangat personal: perjalanan saya selama 12 tahun di dunia perbankan syariah—sebuah dunia yang dulu terasa sunyi, kini mulai bersinar terang.

Dulu, ketika masih bekerja di bank syariah, kami sering menghadapi tantangan berat dalam mengenalkan konsep keuangan berbasis nilai. Masyarakat ragu, bahkan sinis. Tapi kami percaya, dengan kerja keras dan niat yang benar, sistem ini akan punya tempat di hati umat. Kini, melihat bagaimana ekonomi syariah dirayakan dalam skala internasional, saya tahu bahwa keyakinan itu tidak salah.

BSI Expo 2025 bukan sekadar ajang pameran. Ia adalah panggung sejarah, tempat saya melihat mimpi-mimpi lama diwujudkan. Dan lewat artikel ini, saya ingin berbagi sepotong kisah dari perjalanan yang bagi saya bukan hanya profesional, tapi juga spiritual.

Napak Tilas 12 Tahun di Perbankan Syariah

Masih teringat jelas masa-masa awal saya bekerja di bank syariah. Waktu itu, pelayanan masih serba manual. Buku tabungan dicetak di teller, semua transaksi dicatat dengan tangan, dan teknologi masih jadi wacana panjang. Tapi justru di situlah saya belajar dasar-dasar kepercayaan dan tanggung jawab—dua hal yang jadi napas dalam sistem syariah.

Hari ini, semua berubah begitu cepat. Digitalisasi menjadi nadi utama layanan bank syariah. Dari aplikasi mobile banking, integrasi sistem pembiayaan, hingga fitur jual beli emas digital—semua terwujud dalam bentuk yang dulu hanya bisa kami bayangkan. BSI Expo 2025 jadi tempat saya melihat transformasi ini dengan mata kepala sendiri.

Saat berjalan di antara booth yang penuh teknologi dan interaksi digital, saya merasa seperti menonton hidup saya dalam versi cepat. Semua kerja keras selama satu dekade lebih seperti mendapat bentuk fisik yang nyata. Rasanya bukan hanya bangga, tapi juga bersyukur.

Saya bertemu banyak wajah muda di sana—pekerja baru, staf inovasi, dan generasi yang dulu belum mengenal bank syariah. Mereka lahir dalam sistem yang sudah jauh lebih siap, lebih digital, dan lebih inklusif. Tapi saya tahu, di balik kemudahan yang mereka nikmati hari ini, ada fondasi kerja keras generasi sebelumnya.

BSI Expo menjadi titik temu masa lalu dan masa depan. Bagi saya pribadi, ini bukan sekadar pameran—tapi ruang refleksi. Bahwa setiap langkah kecil yang pernah saya ambil dulu, ternyata mengarah ke sebuah sistem yang hari ini membanggakan negeri.

Lebih dari Sekadar Pameran, Ini Ajang Merayakan Mimpi Ekonomi Syariah

Expo ini meriah, besar, dan terasa sangat “hidup”. Tapi yang paling menyentuh bagi saya bukan kemewahannya, melainkan esensi di balik setiap tenant dan program yang ditampilkan. Saya menyaksikan langsung bagaimana mimpi-mimpi kecil dari pelaku UMKM binaan BSI kini mendapat panggung global.

Dulu, saya pernah mendampingi pembiayaan mikro untuk seorang nasabah yang mengembangkan warungnya di kampung. Kini, saya melihat jenis usaha seperti itu berdiri di booth dengan desain modern, menawarkan produk halal ke buyer dari Timur Tengah. Buat saya, ini bukan keajaiban instan tapi hasil dari pendampingan yang konsisten.

BSI Expo menunjukkan bahwa ekonomi syariah bukan lagi milik segmen kecil. Ia adalah jalan tengah yang inklusif dan terbuka. Dari makanan halal, busana muslim, hingga kosmetik halal, semuanya hadir. Dan yang lebih hebat, semua itu diusung dengan semangat memberdayakan.

Saya melihat business matching berjalan aktif. UMKM bukan hanya dikenalkan, tapi dikolaborasikan. Ini bukan sekadar dagang—ini diplomasi ekonomi umat. Ada kehangatan, ada kebanggaan, dan ada rasa memiliki yang sulit saya temukan di tempat lain.

Mungkin dulu, impian membesarkan ekonomi syariah terdengar terlalu utopis. Tapi kini, saya melihatnya hidup dan berdetak. Tidak berlebihan jika saya katakan: ekonomi syariah hari ini bukan lagi mimpi, tapi kekuatan yang nyata.

Ketika Inovasi dan Spirit Spiritual Bertemu di Satu Ruang Besar

Yang membuat saya tertegun adalah bagaimana teknologi dan spiritualitas bisa berdampingan begitu harmonis. Dalam banyak sektor, digitalisasi membuat hubungan antar manusia menjadi dingin dan transaksional. Tapi di BSI, justru sebaliknya—digitalisasi menjadi alat untuk mendekatkan manusia pada nilai-nilai luhur.

Di beberapa sesi diskusi, saya mendengar tren baru bahwa masyarakat kini tidak hanya ingin untung, tapi juga tenang. Mereka ingin layanan yang tidak hanya efisien, tapi juga penuh keberkahan. Dan BSI menjawabnya dengan layanan syariah yang makin relevan secara spiritual.

Saya teringat nasabah saya dulu yang selalu menabung sedikit demi sedikit demi bisa berangkat umrah. Sekarang, prosesnya lebih mudah dan transparan lewat fitur tabungan digital. Tapi yang tak berubah adalah niat baik di baliknya. Dan itulah yang membuat perbankan syariah terasa sangat manusiawi.

Expo ini bukan hanya soal produk dan program. Ia juga menjadi ruang refleksi. Saya menemukan kembali alasan mengapa dulu memilih bank syariah: karena saya ingin menjadi bagian dari sistem yang tidak hanya menyimpan uang, tapi juga menjaga nilai.

Dan sekarang, melihat bagaimana nilai-nilai itu diterjemahkan ke dalam sistem teknologi modern, saya makin yakin: bank syariah bukan hanya alternatif, tapi kebutuhan masa depan.

Beyond Emas dan Haji: Mimpi Besar BSI untuk Umat yang Lebih Siap Finansial

Salah satu inovasi yang paling menarik perhatian saya adalah pembiayaan emas digital dan sistem tabungan haji yang kini terintegrasi dalam aplikasi. Dulu, butuh waktu panjang untuk meyakinkan masyarakat tentang pentingnya menabung untuk ibadah. Sekarang, akses itu ada di genggaman.

Saya mencoba fitur simulasi pembiayaan emas di Expo. Hanya dengan beberapa klik, saya bisa melihat skema cicilan yang transparan, bebas riba, dan fleksibel hingga lima tahun. Ini langkah besar dalam mendorong masyarakat menabung sambil berinvestasi dengan cara syariah.

Layanan tabungan haji juga makin inklusif. Tidak perlu lagi antre panjang atau mengurus secara manual. Dengan sentuhan digital, prosesnya lebih mudah, lebih terpantau, dan lebih dipercaya. Ini penting, terutama bagi umat yang ingin beribadah tanpa khawatir soal pengelolaan dana.

Saya pernah mengedukasi banyak nasabah tentang pentingnya persiapan ibadah secara finansial. Dan kini, saya merasa upaya itu membuahkan hasil. Tidak hanya dari sisi angka, tapi juga dari sisi kesiapan mental dan spiritual masyarakat.

Dengan dukungan teknologi, BSI tidak hanya memudahkan, tapi juga menguatkan. Karena sejatinya, kekuatan umat bukan terletak pada jumlah, tapi pada kesiapannya. Dan ekonomi syariah hadir untuk mewujudkan itu.

BSI Tak Lagi Sekadar Bank, Tapi Gerakan Sosial

Jika dulu saya melihat bank sebagai tempat menabung dan meminjam, kini saya melihat BSI sebagai penggerak perubahan. Expo ini memperlihatkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya bicara produk, tapi juga edukasi, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas sektor.

Saya menyaksikan anak muda belajar tentang literasi keuangan syariah. Saya melihat UMKM kecil yang dulu tak dikenal, kini dipertemukan dengan investor global. Dan saya melihat bagaimana sebuah bank bisa menjadi rumah besar bagi umat yang ingin maju secara adil dan bermartabat.

BSI telah menunjukkan bahwa perbankan syariah bisa berkembang tanpa kehilangan jiwanya. Bahkan, dalam setiap langkah inovasinya, BSI tetap menanamkan nilai sosial. Ini bukan bank yang sekadar tumbuh besar, tapi tumbuh bersama masyarakat.

Ada rasa haru saat menyadari bahwa perjuangan yang dulu terasa sepi, kini menjadi gerakan yang didukung penuh negara, komunitas, dan generasi muda. Ini bukan akhir cerita. Ini justru awal dari masa depan ekonomi syariah yang lebih cerah.

Dan jika kamu ingin menjadi bagian dari perjalanan ini, tak perlu menunggu jadi pelaku usaha. Cukup jadi nasabah BSI, dan kamu sudah ikut serta dalam gerakan membangun ekonomi yang adil, berkah, dan berdaya.

Yuk, mulai langkah kecilmu hari ini. Jadi bagian dari perubahan, bersama Bank Syariah Indonesia. Karena dari mimpi yang dulu dianggap sunyi, kita kini meriahkan ekonomi syariah untuk seluruh negeri.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like